Story From RF Planet Wars

OI..OI.. !!

ngomong2 kalau mikirin RF Planet Wars Itu Bagus Bila Langsung Maeninnya, tapi kalau cerita tentang RF planet War Nih Gua Ceritain kisahnya, dengerin ya !!

Story =>

Planet War adalah fitur kompetisi lain yang diberikan oleh CCR. Seperti sebelumnya Chip War, perang ini memperebutkan sebuah tempat yang disebut dengan "Space Station" yang dimana ketika bangsa yang memenangkan Planet War ini akan mendapatkan akses penuh terhadap Space Station. Namun disini pemain tidak lagi menggunakan Animus, MAU dan Launcher namun menggunakan robot bernama "Arthus".

Bangsa yang memenangkan Planet War ini akan dapat menggunakan Space Station secara penuh dan dapat berpindah ke Planet asal maupun mencari resource di luar angkasa. Namun di angkasa luar belum tentu tidak ada halangan, halangan-halangan pasti ada di angkasa luar seperti Herodian yang disebut-sebut sebagai bangsa terkuat di galaksi yang juga ingin menguasai galaksi.



Berikut adalah cuplikan cerita yang diambil dari beberaap poin penting di Planet War. Walaupun cerita ini masih dalam bentuk Fan-Fiction namun secara garis besar cerita dari Planet War adalah sama.




Disaat bangsa Accretia, Bellato dan Cora berperang untuk mendapatkan akses terhadap Crag Mine yang mempunyai resource yang sangat besar dan terjebak di planet Novus ; secara diam-diam bangsa herodian membuat stasiun di luar angkasa untuk ekspansi ke galaksi atau planet lain. Namun herodian kekurangan sumber daya untuk membuatnya dan mata-mata dari Herodian mendapat informasi kalau di planet novus ada 3 bangsa yaitu Accretia, Bellato dan Cora sedang berperang mendapatkan hasil tambang. Kemudian pemimpin dari Herodian tertarik untuk mendapatkan hasil tambang tersebut untuk memperbesar ekpansinya di galaksi. Dan alhasil pemimpin Herodian mengirimkan sejumlah pasukan untuk membinasakan accretia, bellato dan cora untuk mendapatkan akses penuh hasil tambang. Namun pemimpin bangsa Accretia mendapat informasi bahwa Herodian telah datang menginvasi planet novus yang datang melalui Ether Platform. Dan invasi tersebut berhasil sukses, Bellato dan Cora terlambat mengetahui hal ini telah porak poranda terlebih dahulu ; kemudian yang mempunyai harapan terakhir adalah Accretia yang telah berjaga-jaga untuk segala kemungkinan yang terjadi. Pemimpin Accretia, Bellato dan Cora melakukan perjanjian secara bersama-sama untuk memproduksi pasukan robot raksasa dan pesawat tempur yang dipergunakan untuk berperang dengan Herodian sebagai bangsa terkuat di galaksi. Dan perseteruan antara Accretia dan Cora yang sebelumnya bertikai telah hilang untuk sementara untuk menghindari kehancuran yang lebih banyak.

Dengan menggunakan teknologi yang dimiliki 3 bangsa terciptalah kekuatan dasyat robot raksasa yang diberi nama Arthus dan alhasil Herodian pun terpukul mundur untuk sementara berkat kerjasama ini. Namun pemimpin Herodian tidak tinggal diam dan mengetahui hal ini lalu mengirimkan pesan peperangan serentak terhadap Accretia, Bellato dan Cora untuk melanjutkan misi dari Herodian untuk menguasai galaksi. Dan accretia pun tidak tinggal diam, berkat teknologi maju yang dimilikiinya accretia langsung menyerang Space Station yang dimiliki oleh Herodian dan berhasil Disaat Accretia menguasai Space Station Accretia menemukan Planet yang tidak berpenghuni dan kemudian diduduki oleh bangsa Accretia dan memperbesar kekuatan nya disana untuk ekpansi yang lebih besar.

Bellato yang mengetahui hal ini segera membicarakannya dengan pemimpin dari Cora. Perebutan Space Station pun dimulai mendengar bahwa Accretia telah menguasai Space Station yang dimiliki Herodian dan peperangan besar pun dimulai. 4 Bangsa yang terdiri dari Accretia, Bellato, Cora dan Herodian memperebutkan Space Station yang berguna sebagai jalan pembuka untuk ekspansi ke planet dan galaksi lain. Herodian pun tak mau tinggal diam Space Station miliknya dikuasai oleh bangsa lain dan pemimpin herodian mengirimkan sejumlah banyak dari pasukan, pesawat tempur dan robot tempur untuk mengambil alih Space Station dan perang besar yang sebelumnya tertahan pun kembali hidup . . . . . . .